ISLAM DAN KRISTEN MEMANG BEDA

Pada saat ini ada kelompok yang berpendapat bahwa �semua agama adalah sama�, baik dan benar, artinya semua agama tujuannya sama hanya caranya saja yang berbeda, mereka mengatakan setiap agama pasti ingin menuju kepada Tuhannya, tetapi setiap agama mempunyai caranya masing-masing. Islam dengan Al-Qur�an dan Al-Hadist sedang Kristen dengan Alkitabnya, pendapat ini sering dihubung-hubungkan dengan kata-kata mutiara : �banyak jalan menuju Roma �

Pendapat ini didukung dan di motori mereka yang menamakan dirinya Islam Progresif, Plural dan Liberal, bahkan mereka telah melempar sebuah opini bahwa tidak adil kalau hanya orang Islam saja yang masuk surga, orang Kristen, Hindu dam Budha juga berhak masuk surga. Tetapi aneh, mereka memaksakan pendapatnya ini hanya kepada umat Islam saja, artinya, hanya umat Islamlah yang diperkosa akidahnya agar mau berpendapat bahwa �semua agama adalah sama� dan mau berpendapat bukan orang Islam saja yang akan masuk surga.

Sementara di sisi yang lain, mereka sama sekali tidak menerapkan pendapatnya kepada umat Kristen, agar umat Kristen juga berpendapat bahwa �semua agama adalah sama�, mereka membiarkan umat Kristen tetap dalam akidahnya yaitu agama yang paling benar hanyalah Kristen.

Tentu saja ini menunjukkan bahwa mereka yang memaksakan opini �semua agama adalah sama�, hanyalah ingin mengobok-obok dan mengotori akidah umat Islam, mari kita buktikan bahwa �setiap agama memang berbeda�.
SURGA DAN NERAKA

Orang-orang Yahudi mengatakan :
Surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi, artinya, siapapun yang bukan Yahudi tidak akan dapat masuk surga, melainkan akan masuk neraka semuanya di akhirat kelak. Talmud

Demikian di antara yang disebutkan di dalam kitab mereka yaitu Talmud.

Orang-orang Kristen juga mengatakan hal yang sama :
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14:6

Menurut pemahaman orang-orang Kristen, tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Kristen, artinya, sipapun yang tidak beragama Kristen kelak di akhirat akan dicampakkan ke dalam neraka.

Namun Allah SWT membantah perkataan mereka dengan firman-Nya bahwa perkataan mereka itu hanyalah angan-angan kosong belaka :
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:"Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:"Tunjukkan kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar". QS. 2:111

Maksudnya, Allah SWT menyangkal pengakuan orang-orang Yahudi yang mengatakan hanya Yahudilah yang akan masuk surga, dan Allah SWT juga menyangkal pengakuan orang-orang Kristen yang mengatakan hanya orang-orang Kristenlah yang akan masuk surga.

Allah SWT menyangkal pengakuan orang-orang Yahudi dan Nasrani tersebut dengan firman-Nya :

Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Dan dalam ayat lainnya, Allah SWT menegaskan setegas-tegasnya bahwa mereka semua yaitu Yahudi dan Nasrani akan masuk ke neraka Jahannam :

Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahan-nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. QS. 98:6

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa setiap agama mengklaim hanya ajarannya saja yang benar dan ajaran agama yang lain adalah sesat tidak akan mengantarkan ke surga. Tentu saja kenyataan ini membuktikan kelompok yang berpendapat semua agama adalah sama dan semua berhak masuk surga adalah kelompok yang tidak berdasar-kan dalil kitabiah.

Namun kelompok ini tidak dapat menerima begitu saja keterangan Allah SWT yang sudah amat jelas tersebut, mereka dengan akalnya yang cerdas berusaha mencari penafsiran lain (takwil) untuk menolak maksud ayat tersebut.

Bukankah usaha mereka ini secara tidak disadarinya telah menolak ayat-ayat Allah SWT ? dan bukankah itu menjadikannya keluar dari Islam ?
Padahal sudah jelas, orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik pasti masuk neraka. Lalu dari mana mereka sampai bisa mengatakan setiap pemeluk agama apapun akan masuk surga ???
MUHAMMAD SAW NABI TERAKHIR

Iman Kristiani tidak bisa mengakui Muhammad saw adalah seorang nabi. Ketika mereka menyatakan Muhammad saw adalah seorang nabi, maka lenyaplah ke-Kristenan-nya. Ketika lenyap ke-Kristenan-nya maka secara otomatis, menurut iman Kristiani dia termasuk orang-orang yang tidak diselamatkan oleh Yesus alias neraka.

Sementara itu, umat Islam wajib mengakui bahwa Muhammad saw adalah seorang nabi, bahkan harus ditegaskan keyakinan tersebut bahwa Muhammad saw adalah nabi terakhir, ketika umat Islam tidak mengakui Muhammad saw sebagai nabi terakhir maka ia secara otomatis keluar dari Islam, dan tentu saja menurut iman Islam, orang tersebut keluar dari Islam.

Bila pandangan terhadap Muhammad saw saja antara umat Kristiani dan umat Islam tidak bisa disamakan, dari mana dapat dikatakan semua agama adalah sama.
Tentu saja, kelompok yang mengatakan semua agama adalah sama dan benar, pastilah mereka sembunyikan kenyataan tersebut atau karena dangkal pengetahuannya tentang akidah Islam dan tentang akidah Kristen ???
TENTANG PENYALIBAN

Salah satu akidah umat Kristiani adalah mengakui adanya penyaliban Yesus untuk menebus dosa warisan, Ketika seorang Kristen tidak mengakui Yesus telah mati di salib, maka hilanglah ke-Kristenan-nya, artinya ia bukan lagi sebagai orang Kristen, sehingga menurut iman Kristen ia telah kafir dari Kristen.

Sementara, Allah SWT memberikan petunjuk-Nya yang sangat jelas yaitu bahwa Nabi Isa as sama sekali tidak dibunuh dan tidak pula disalib, tetapi, yang dibunuh dan disalib adalah seseorang yang diserupakan dengan nabi Isa as.

dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. QS. 4:157

Ketika umat Islam mengakui atau membenarkan bahwa Nabi Isa as mati disalib, berarti dia secara tegas menyangkal petunjuk Allah SWT tersebut, dan berarti dia telah menginkari ayat-ayat Allah SWT, mengingkari ayat-ayat Allah SWT berarti mengeluarkan dia dari Islam.
Mungkinkah seseorang berkeyakinan Yesus mati disalib sekaligus berkeyakinan Yesus tidak disalib ???, tentu saja dengan hati nurani dan akal yang jernih tidak akan mungkin berkeyakinan demikian.

Hal di atas membuktikan, tidak mungkin mengatakan semua agama adalah sama dan benar. Umat Kristen mempunyai keyakinan Yesus telah mati di salib dan umat Islam berkeyakinan sebaliknya, bahwa nabi Isa as tidak dibunuh dan tidak pula disalib. Itu berarti Islam tidak bisa mengatakan agama Kristen adalah agama yang benar, begitu juga sebaliknya, Kristen juga tidak bisa mengatakan Islam adalah agama yang benar.

Jika akidah Islam dan Kristen tentang penyaliban sangat kontradiksi dan tidak bisa membenarkan satu dengan yang lainnya, maka dengan dalil apa lagi harus mengatakan semua agama adalah sama dan benar dan mengatakan setiap pemeluknya berhak masuk surga ??? Terbukti, jalan menuju surga hanya satu, dan jalan lainnya ke neraka.
STATUS YESUS / NABI ISA AS

Umat Kristen, berkeyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan, ketika umat Kristiani mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan alias manusia biasa atau seorang nabi, maka lenyaplah ke-Kristenan-nya, dan itu berarti menurut iman Kristen dia termasuk orang-orang yang akan masuk neraka.

Tetapi, umat Islam berkeyakinan sebaliknya, bahwa Yesus/Isa as bukanlah Tuhan tetapi seorang nabi utusan Allah SWT kepada Bani Israel. Ketika umat Islam berkeyakinan bahwa Isa putra Maryam adalah Tuhan maka kafirlah dia dan keluar dari Islam.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam" QS. 5:17

Artinya, menurut Islam, orang-orang Kristen akan masuk neraka karena mengatakan Yesus itu Tuhan, dan menurut Kristen, orang Islam akan masuk neraka karena tidak mengakui Yesus seba-gai Tuhan. Sungguh amat kontradiktif.

Lalu dari mana dalilnya, bahwa Islam dan Kristen adalah sama, kalau persepsi tentang Yesus/Isa as saja tidak bisa disatukan karena bertolak belakang --kontradiksi-- ???.

Tentu saja kelompok yang menyatakan semua agama adalah sama, dia pasti dinyatakan sesat oleh umat Islam dan dinyatakan sesat juga oleh umat Kristen. Lalu anehnya, kelompok ini memaksakan pendapatnya hanya kepada orang Islam, kenapa kelompok ini tidak mencoba membawa pendapatnya kepada orang Kristen ????

Tentu saja jawabannya, karena mereka ingin mengobok-obok akidah Islam yang telah sempurna ini dari dalam. Atau mereka takut ketahuan misinya apabila pendapat mereka ini diterapkan juga kepada agama Kristen, akan tampak sekali kontradiksi antara akidah Islam dan akidah Kristen, dan ini berarti akan menunjukkan dengan sendirinya bahwa Islam dan Kristen memang beda secara akidah, dan tidak bisa saling membenarkan.

Kalau umat Islam dipaksa membenarkan akidah umat Kristen, itu berarti umat Islam dipaksa mengakui Yesus sebagai Tuhan, bukankah ini mengeluarkan dari Islam ????
HANYA ISLAM AGAMA YANG BENAR

Dari uraian sebelumnya, tidak mungkin mengatakan semua agama adalah sama dan benar, dan tidak mungkin pula mengatakan pemeluk agama lain berhak masuk surga.

Apakah kelompok yang mengatakan semua agama adalah sama dan benar tidak mengetahui dalil tersebut, mereka sangat mengetahui, tetapi, rupanya hati nuraninya kalah dengan hawa nafsunya.

Padahal Allah SWT telah mengingatkan kita, bahwa hanya agama Islam yang diridhoi-Nya, yang berarti agama yang lain dimurkai-Nya :

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. QS. 3:19

Apakah masih kurang jelas dan tegas, bahwa hanya agama Islam yang benar di sisi Allah ?, mari kita kutip penegasan Allah SWT, yang menyatakan bahwa selain agama Islam tidak akan diterima :

Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. QS. 3:85

Bahkan Allah SWT, mengingatkan kita, agar kita jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Islam.

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'kub. (Ibrahim berkata) : "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". QS. 2:132

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. 3:102

Bila dalil-dalil yang begitu jelas dan gamblang, masih belum juga membuka hati untuk mengatakan bahwa hanya agama Islam-lah agama yang benar, maka sebagai penutup untuk orang-orang yang menga-takan semua agama adalah sama dan benar, mari saya kutipkan ayat untuk menjadi perenungan bersama :

��Mereka itulah yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka�. QS. 47:16

�Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci� QS. 47:24

JIKA SEMUA AGAMA SAMA DAN BENAR : Maka tidak salah kalau seseorang yang tidak sempat shalat lima waktu dan sholat Jum�at, menggantikannya dengan pergi ke gereja untuk mengikuti kebaktian pada hari Minggu, atau sebaliknya bagi orang Kristen yang tidak sempat ke gereja hari Minggu karena ingin liburan, dia bisa ikut sholat Jum�at sebagai ganti kebaktiannya. Dan tidak perlu lagi, jauh-jauh ke Makkah untuk ibadah haji, cukup digantikan pergi ke BALI mengikuti apacara NYEPI, setelah itu mampir ke pantai kuta untuk berjemur. :)

KRISTEN AGAMA RASIS, ISLAM NO WAY

KRISTEN AGAMA RASIS, ISLAM NO WAY

Rasisme dalam Islam dan Kristen.
Islam.
Apakah Islam mengajarkan rasisme? Jawabannya tentu tidak! Mari kita
lihat ayat yang mulia berikut ini :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik
dari mereka (yang mengolok-olok) dan janganlah wanita-wanita
mengolok-olok wanita lain boleh jadi wanita (yang diolok-olok) lebih
baik daripada wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela
dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan julukan
yang buruk. Seburuk-burk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah
iman dan barang siapa yang tidak taubat maka mereka itulah orang yang
zalim". (Qur'an mulia 49:11).
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal". (Qur'an mulia 49:13)
Jadi menurut standard Al qur'an, orang yang paling mulia itu bukan
orang kaya, bukan orang miskin, bukan Arab, bukan Amerika, tapi orang
yang paling taqwa kepada Allah. Jadi disini tidak ada diskriminasi
kemanusiaan, siapapun bisa menjadi orang yang mulia, bukan karena
kulit putih bukan juga orang bule.
Sekarang kita lihat sabda Rasulullah saw :
"Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk-bentuk tubuhmu dan harta
kamu tetapi akan melihat isi hati kamu dan amal-amalmu". (Riwayat
Muslim, Shahihul Muslim, tafsir Ibnu Katsier juz 7 hal 322).
Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Lihatlah,
engkau tidak lebih baik dari yang berkulit merah dan pula dari yang
berkulit hitam melainkan jika engkau mengunggulinya dengan taqwa
kepada Allah". (HR Imam Ahmad tafsir Ibnu Katsier juz 7 hal 322).
Rasulullah saw bersabda: "Tiada kelebihan seseorang terhadap yang
lainnya melainkan dengan taqwa kepada Allah". (HR Abu Bakar Albazzar,
tafsir Ibnu Katsier juz 7 hal 322).
Jadi kita fahamkan bahwa Islam agama yang universal tanpa rasisme.
Dalam praktek ibadah dapat juga kita lihat bahwa Islam agam yang anti
rasisme:
Ibadah Haji.
Tiap tahun setiap orang dari seluruh penjuru dunia yang berjumlah
kurang lebih dua juta orang memadati Masjidil Haram. Laki-laki,
perempuan, anak-anak, berkumpul jadi satu memenuhi perintah Allah.
Mungkin tidak ada didunia ini ritual keagamaan yang diadakan rutin
tiap tahun yang begitu akbar dan luar biasa. Para jemaah semuanya
mengenakan pakaian putih tak berjahit. Tidak tampak mana orang kaya,
miskin, presiden atau rakyat jelata, Amerika, Asutralia, Afrika. Semua
kumpul jadi satu. Mereka semua serempak mengucapkan "LABBAIK,
ALLAHUMMA LABBAIK" HERE AM I, O ALLAH, HERE AM I, THERE IS NONE WHO IS
THE PARTNER, ALL PRAISE AND BLESSING BELONG TO THEE ALONE, FOR THOU
ART THE SOVEREIGN, AND THOU HAST NO PARTNER." Praktek anti rasial yang
nyata.
Ibadah sholat.
Ibadah ini juga meupakan bentuk anti rasisme. Dimanapun anda sholat
didunia ini, entah di Arab, Amerika, Jerman Inggris, Afrika,
Australia, semua tata caranya sama.
Kesimpulan.
Berdasarkan ayat Qur'an yang mulia dan sabda Rasul saw serta praktek
keagamaan kita pahamkan bahwa Islam adalah agama yang universal dan
anti rasialisme.
KRISTEN DAN RASIS
------------------
Apakah kristen mengajarkan Rasialisme? Jawabannya adalah IYA! Mari
kita lihat bersama:
"Bangsa dan kerajaan yang tak mau mengabdi kepadamu (Israel), akan
binasa dan hilang lenyap". (yesaya 60:12)
Jadi Alkitab mengajarkan bahwa orang diluar Yahudi harus mengabdi
kepada yahudi, kalau tidak ingin binasa dan hilang lenyap. Pelajaran
moral apakah yang dapat kita petik dari ajaran Alkitab ini? Apakah
Tuhan menciptakan manusia diluar yahudi itu sebagai manusia kelas 3
yang hanya dapat mengabdi pada manusia kelas 1 yakni Israel. Ayat
diatas menurut pemikiran saya hanya karangan Yahudi saja. Memang
yahudi itu sering memanipulasi ayat agar sesuai dengan keinginannya
pribadi. Kegemaran Yahudi merobah-robah ayat Tuhan itu terekan dalam
Al qur'an:
"Mereka suka merobah perkataan Allah dari tempat-tempatnya". (QS. 5:13)
Kedegilan Yahudi yang berani merubah firman Tuhan itu juga amat
membuat geram para nabi Yahudi. Nabi Yeremia amat geram dengan
kegemaran yahudi merobah firman Tuhan :
"Bagaimanakah kamu berani berkata : Kami bijaksana dan Kami mempunyai
Taurat Tuhan? Sesungguhnya pena PALSU PENYURAT SUDAH MEMBUATNYA
MENJADI BOHONG". (Yeremia 8:8).
Nabi Musa, nabinya Yahudi juga geram dengan kelakuan Israel itu, dan
Musa meramalkan bahwa sepeninggalnya Yahudi akan merombak firman
Tuhan, lihat ulangan 31 :25-29.
Kembali ke yesaya 60:12 diatas, benarkah pernyataan Yahudi tersebut,
bahwa bangsa yang tidak mengabdi kepadanya akan binasa dan lenyap?
Saya yakin tidak! Banyak bangsa yang justru anti Yahudi tapi tetap
eksis, berarti ramalan Alkitab diatas meleset donk!!
Pertanyaan saya : Sebagai orang kristen di Indonesia, Brazil, Afrika,
yang nota bene bukan orang Israel alias Yahudi, berarti kamu semua
harus jadi budak Yahudi donk?? Berarti agama kristen itu tidak
Universal donk?? Berarti agama kristen itu mengajarkan rasisme donk??
"Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka
haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota itu
menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu,
maka haruslah semua orang yang terdapat di situ
melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi budak kepadamu". (Ulangan
20:10-11)
"Tidak ada Tuhan diseluruh bumi kecuali hanya di Israel" [2 Raja-raja
5:15]
Satu lagi ayat yang mengajarkan rasialisme dalam Alkitab yang tak
perlu di komentari lagi.
"Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu (Israel), baik uang
maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Dari orang
asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah
engkau memungut bunga--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam
segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."
(Ulangan 23:19-20).
"Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu
haruslah kauhapuskan". (Ulangan 15:3)
Ternyata perintah dalam Alkitab itu diskriminatif ya???
Ternyata perintah Alkitap itu tidak universal ya???
Ternyata Alkitab mengajarkan Rasialisme ya???
"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke
dalam kota orang Samaria. "
"Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hi-lang dari umat Israel
(hanya kepada bangsa Yahudi)." (Injil - Matius 10: 5-6)
"Jawab Yesus, 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel' (hanya kepada bangsa Yahudi). "
"Kemudian perempuan itu (perempuan Kanaan) men-dekat dan menyembah Dia
sambil berkata, 'Tuhan, tolong-lah aku'. "
"Tetapi Yesus menjawab, 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.' (non Yahudi)."
(Injil-Matius 15:24-26)
Jesus said to her who sought his help, "It is not meet to take the
children's bread, and to cast it unto the dogs." [Mark 7:27]
He also said, "Do not give that which is holy to the dogs, neither
cast your pearls to the pigs." [Math. 7:6]
WHO ARE THE DOGS AND PIGS, JESUS?

PKB DAN PLURALISME

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dalam Refleksi Imlek 2561 menegaskan partainya tetap menjadi penjaga pluralisme dan kebhinekaan (Republika, 13/2). Kembali persoalan pluralisme diangkat untuk membenarkan mengikuti perayaan ibadah agama lain sebagai bentuk perwujudan toleransi, tanpa mempelajari dengan cermat bahwa ada beda antara pluralisme dengan toleransi.

Sebagai sebuah partai yang mengklaim lahir dari rahim Nahdlatul Ulama dan memperjuangkan aspirasi warga Nahdliyin, nampaknya PKB perlu mencermati ulang apakah aspirasi keagamaan warga NU terapresiasi secara benar atau tidak, sebab warga NU terikat oleh Khittah Nahdlatul Ulama sebagai landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga Nahdlatul Ulama yang harus dicerminkan dalam tingkah laku perseorangan serta dalam setiap proses pengambilan keputusan yang berlandaskan faham Ahlussunnah wal jama’ah dan mengikuti salah satu madzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’ie dan Hambali (Nahdlatul Ulama Kembali Ke Khittah 1926, hal, 117 yang tercantum juga dalam anggaran dasar NU pasal 3 tentang Aqidah). Nampaknya tidak ada satu pun dari keempat madzhab itu yang menganjurkan untuk menghadiri perayaan ibadah agama lain. Apakah sikap PKB di atas yang diwakili Ketua Umumnya sebagai salah satu warga NU adalah cerminan dari kesetiaan terhadap khittah NU atau tidak, dapat dilihat dari seberapa konsisten ia mengamalkan Khittah NU tersebut.

Komitmen PKB Terhadap Paham Ahlussunnah wal Jama’ah

Dalam draft bai’at pengurus Partai Kebangkitan Bangsa tertulis; kami selalu setia kepada garis perjuangan partai yaitu; pengabdian kepada Allah SWT, menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran, menegakkan keadilan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan sesuai dengan nilai-nilai Ahlussunah Waljamaah.

Juga tercantum dalam bai’at tersebut bahwa sebagai Dewan Pengurus Wilayah/Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi/Kab/Kota, pengurus harus senantiasa mengikuti garis perjuangan Nahdlatul Ulama dan As-Salafus Shalih dalam melaksanakan ‘amar ma’ruf nahi munkar.

Apabila ini secara konsisten dijalankan, maka PKB tidak perlu menjalankan politik pragmatis-hipokrit mengelabui umat Islam khususnya warga NU bahwa sebenarnya PKB telah keluar dari garis perjuangan Ahlussunnah wal Jama’ah, artinya tidak lagi secara utuh memperjuangkan aspirasi warga NU. Apalagi harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, sementara menyokong pluralisme adalah sikap yang jelas-jelas keliru.

Adapun bicara soal toleransi, pada dasarnya toleransi dalam Islam sudah selesai, artinya Islam telah secara konseptual dan faktual mengamalkan toleransi dalam sejarah peradaban dunia yang tiada bandingannya. Adalah ahistoris bagi salah seorang pemimpin bangsa yang tidak kenal bagaimana begitu luar biasa tolerannya Islam dan kaum muslimin sepanjang sejarah kehidupan manusia pasca Rasulullah saw diutus. Namun tidak sekalipun Rasulullah saw menunjukkan toleransinya dalam bentuk ikut campur dalam praktek perayaan ibadah agama lain begitu pula para Sahabat dan Ulama Salafus shalih, termasuk Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi. MUI-sebagai kumpulan para ulama Indonesia yang di dalamnya banyak para Kyai NU- pun sudah mengeluarkan fatwa haramnya menghadiri perayaan ibadah agama lain.

Khittah Nahdlatul Ulama Di Bidang Aqidah

Dalam dasar-dasar faham keagamaan Nahdlatul Ulama disebutkan bahwa “Di bidang aqidah, Nahdlatul Ulama mengikuti faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang dipelopori oleh Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al Maturidi (Ibid, hal, 118). Sebagaimana juga ditetapkan dalam Anggaran Dasar NU pasal 3 tentang Aqidah “Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyah Diniyah Islamiyah beraqidah Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jamaah dan mengikuti salah satu madzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’ie dan Hambali.” Jelas dan sangat tegas seharusnya tidak satupun warga NU hatta orang besarnya sekalipun menyimpang dari khittah ini.

Nampaknya Bang Muhaimin perlu membaca ulang fatwa MUI Nomor 7/MUNAS VII/MUI/II/2005 tetang Pluralisme, Liberalisme dan Sekularisme Agama. Dalam fatwa itu dibedakan antara pluralisme dan pluralitas. Jika kehadiran Bang Muhaimin di acara refleksi Imlek itu dianggap sebagai penghormatan terhadap pluralitas maka praktek tersebut telah masuk ke wilayah pluralisme agama sebagaimana dikatakan sendiri oleh Bang Muhaimin. Artinya bisa jadi Bang Muhaimin meyakini bahwa Konghucu dan Islam adalah sama. Islam bukan agama yang paling benar serta umat Islam akan hidup berdampingan dengan umat Konghucu di surga.

Namun mudah-mudahan kita berharap pluralisme yang dimaksud adalah pluralisme sosiologis bukan teologis sebagaimana diistilahkan oleh KH. Hasyim Muzadi yang mengomentari pluralismenya Gus Dur. Namun masalahnya benarkah pemikiran Gus Dur dan Bang Muhaimin selaku muridnya bukan pluralisme teologis? Bukankah menghadiri dan ikut merayakan Imlek merupakan perkara teologis, lalu fa biayyi haditsin ba’dahu yu’minuun?

Beda Puralisme dengan Toleransi

Pluralisme, menurut Dr. Anis Malik Thoha (Mustasyar NU Cabang Istimewa Malasyia), pluralisme adalah ideologi asing sebagaimana democracy, humanism, liberalism, dsb yang tidak bisa dimaknai seenaknya saja. Ia memandang seringkali pluralisme dipahami secara simplistis sebagai toleransi.

Bagi Anis, anggapan bahwa “pluralisme agama adalah toleransi agama” adalah anggapan subyektif yang jelas-jelas ditolak oleh para pakar dan penganjur pluralisme sendiri. Seperti Diana L. Eck dalam “What is Pluralism?”, Albert Dondeyne dalam “faith and the World” dan Arnold Toynbee dalam “An Historian’s Approach”, yang memiliki pandangan miring terhadap toleransi (Republika, 14/01). Pendapat-pendapat mereka dapat disimpulkan bahwa pluralisme itu lebih dari sekedar toleransi, menurut mereka seorang pluralis perlu melampaui toleransi menuju pemahaman yang konstruktif. Yakni jika hanya sekedar saling memahami dan menghargai maka toleransi adalah kebaikan yang menipu dan sebuah eksfresi ketidak toleranan yang sistematis. Dalam Istilah lain, toleransi dengan begitu hampir sinonim dengan intoleransi yang moderat.

Anis Malik Thoha menggaris bawahi bahwa bagi kalangan pluralis sejati, pluralisme tidak hanya sekedar kesetaraan dalam hak politik, sosial dan ekonomi semata. Tetapi lebih kepada “kesamaan’ dan “kesetaraan” dalam segala hal, termasuk “beragama”. Dimana setiap pemeluk agama harus memandang kebenaran yang sama pada semua agama dan pemeluk-nya. Hal inilah yang selama ini disalah pahami oleh kalangan pluralis di Tanah Air.

Maka jika menghadiri perayaan ibadah agama lain dianggap oleh PKB sebagai menjaga pluralisme, tecapailah apa yang diinginkan para penganjur pluralisme di atas. Karena toleransi sebenarnya cukup dengan memahami dan membiarkan bukan turut campur, jika turut campur yang dilakukan, namanya bukan lagi toleransi tetapi intervensi.

Sementara dalam penjelasan tentang sikap toleran (tasamuh) Khittah NU, menegaskan bahwa “Sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu’ atau menjadi masalah khilafiyah; serta dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.” Oleh karena itu tegas bahwa tidak ada toleransi dalam perkara aqidah yang sementara ikut hadir dalam perayaan agama lain adalah haram karena termasuk pelanggaran aqidah sebagaimana fatwa MUI tentang itu.

Kerukunan antar umat beragama tidak harus dengan saling menghadiri acara keagamaan masing-masing. Tetapi upaya saling memahami dan menghargai harus terus diserukan secara simultan tanpa harus menggadaikan aqidah masing-masingnya pula

JANGAN MELAKUKAN ZINA MATA

Mata yang merupakan anugerah Allah Azza Wa Jalla, bisa mendatangkan kemuliaan, tetapi juga bisa mendatangkan laknat yang membinasakan. Mata yang selalu melihat fenomena kehidupan alam dan seisinya, dan kemudian menimbulkan rasa syukur kepada sang Pencipta, selanjutnya akan mendatangkan kemuliaan dan kebahagiaan di sisi-Nya. Sebaliknya, mata yang merupakan anugerah yang paling berharga itu, bisa mendatangkan laknat yang membinasakan bagi manusia, bila ia menggunakan matanya untuk berbuat khianat terhadap Rabbnya.

Di dalam Islam ada jenis maksiat yang disebut dengan ‘zina mata’ (lahadhat). Lahadhat itu, pandangan kepada hal-hal, yang menuju kemaksiatan. Lahadhat bukan hanya sekadar memandang, tetapi diikuti dengan pandangan selanjutnya. Pandangan mata adalah sumber itijah (orientasi) kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat. Seseorang yang menjaga pandangan berarti ia menjaga kemaluan. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka manusia itu akan masuk kepada hal-hal yang membinasakannya.

Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, pernah menasihati Ali :

“Jangan kamu ikuti pandangan pertamamu dengan pandangan kedua dan selanjutnya. Milik kamu adalah pandangan yang pertama, tapi yang kedua bukan”.

Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, bersabda :

“Pandangan adalah panah beracun dari panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”.

Sarah hadist itu, tak lain, seperti di jelaskan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam:

“Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian”. Juga Sabda Beliau : “Jauhilah oleh kalian duduk di pinggir jalan”. Para Shahabat berkata : “Pinggir jalan itu adalah tempat duduk kami, kami tidak bisa meninggalkan”. Beliau bersabda : “Jika kalian harus duduk di jalan, maka berikanlah haknya”. Mereka berkata : “Menundukkan pandangan, dan menahan diri untuk tak menganggu, baik dengan perkataan atau perbuatan, dan menjawab salam”.

Melihat adalah sumber dari segala bencana yang menimpa diri manusia. Melihat melahirkan lamunan atau khayalan, dan khayalan melahirkan pemikiran, pikiran melahirkan syahwat, dan syahwat melahirkan kemauan, kemauan itu lantas menguat, kemudian menjadi tekat kuat dan terjadi apa yang selagi tidak ada yang menghalanginya. Dalam hal ini ada hikmah yang mengatakan :

“Menahan pandangan lebih ringan dari pada bersabar atas kesakitan (siksa) setelah itu”.

Seorang penyair Arab bertutur,

"Semua bencana itu bersumber dari pandangan,
Seperti api besar itu bersumber dari percikan bunga api,
Betapa banyak pandangan yang menancap dalam hati seseorang,
Seperti panah yang terlepas dari busurnya,
Berasal dari sumber matalah semua marabahaya,
Mudah beban melakukannya, dilihat pun tak berbahaya,
Tapi, jangan ucapkan selamat datang kepada kesenangan sesaat yang kembali dengan membawa bencana".

Bahaya memandang yang haram adalah timbulnya penderitaan dalam diri seseorang. Karena tak mampu menahan gejolak jiwanya yang diterpa nafsu. Akibat selanjutnya adalah seorang hamba akan melihat sesuatu yang tidak akan tahan dilihatnya. Ini adalah sesuatu yang menyiksa, yang paling pedih, jangankan melihat semuanya, melihat sebagian saja tak akan mampu menahan gejolak jiwanya.

Seorang penyair berkata,

"Kapan saja engkau melemparkan pandanganmu dari hatimu,
Suatu hari engkau akan merasakan penderitaan, karena melihat akibat-akibatnya,
Kamu akan melihat siksa yang kamu tidak mampu melihat keseluruhannya,
Dan kamu tiak akan bersabar melihat sebagiannya saja".

Penyair lainnya berkata,

"Wahai manusia yang melihat yang haram, tidakkah pandangannya dilepaskan,
Sehingga ia jatuh mati menjadi korban".

Pandangan seseorang adalah panah yang berbisa. Namun, yang sangat mengherankan, belum sampai panah itu mengenai apa yang ia lihat, panah itu telah mengenai hati orang yang melihat.

Seorang penyair berkata,

"Wahai orang yang melemparkan panah pandangan dengan serius, kamu sudah terbunuh, karena yang kau panah, padahal panahmu tidak mengenai sasarannya".

Tentu, yang lebih mengherankan lagi, bahwa dengan sekali pandangan, hati akan terluka dan akan menimbulkan luka demi luka lagi dalam hati. Sakit itu tidak akan hilang selamanya, dan ada keinginan mengulang kembali pandangannya. Ini pesan yang disampaikan dalam bait-bait syair ini,

"Terus menerus kamu melihat dan melihat,
Setiap yang cantik-cantik,
Kamu mengira bahwa itu adalah obat bagi lukamu,
Padahal sebenarnya itu melukai luka yang sudah ada".

Sebuah hikmah yang mengatakan, “Sesungguhnya menahan pandangan-pandangan kepada yang haram lebih ringan daripada menahan penderitaan yang akan ditimbulkan terus menerus”.

Jagalah matamu, dan jangan engkau kotori setitik debu dosa, yang akan mengantarkan dirimu kepada kebinasaan, karena pengkhianatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Matamu adalah anugerah agar mengenal-Nya, dan kemudian beribadah kepada-Nya, menggapai ridho-Nya. Jangan dengan matamu itu, engkau campakkan dirimu ke dalam nafsu durhaka, yang membinasakan.

Betapa banyak manusia yang mulia, berakhir dengan nestapa dan hina, karena tidak dapat mengedalikan matanya. Matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, yang tak terbatas, yang tak terhingga, bagaikan sinar matahari, yang selalu menerangi alam kehidupannya.

Tetapi, karena matanya yang sudah penuh dengan hamparan nafsu itu, hidup menjadi penuh dengan gulita,yang mengarahkan seluruh kehidupannya hanya diisi dengan segala pengkhianatan terhadap Rabbnya. Wallahu’alam.

19 REMAJA MENTAWAI MASUK ISLAM

19 Remaja Mentawai Masuk Islam


Dengan penuh kesadaran puluhan remaja Mentawai beralih ke Islam dan menggunakan hijab meninggalkan agama lama mereka Kristen

Imanuel Jatias (16) telah berganti nama. Cukup bermakna nama “hijrah” itu, Muhammad Syukri. Anak lelaki asli Siberut itu memang tak sendiri. Di mesjid Babussalam Ulakarang Kecamatan Padang Utara, usai shalat Jumat kemarin, Imanuel bersama 18 remaja dari Kabupaten Kepulauan Mentawai melafadzkan duakalimah syahadat di hadapan para saksi dan jemaah mesjid.

Dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mereka berhijab meninggalkan agama lama yang diwarisi dari orang tua mereka—ada keristen Katolik, ada pula kristen Protestan— dengan masuk dan memeluk agama Islam.

Resminya pensyahadatan memang baru Jumat (18/7). Namun proses penyadaran telah berlansung cukup lama. “Kita memeluk Islam setelah benar-benar menyadari hanya Islam-lah agama yang dijamin Allah Swt kebenarannya,” tutur Imanuel (Muhammad).

Sebagian dari para mualaf itu memang sudah cukup lama belajar di Panti Asuhan Anak-anak Mentawai di Gurun Lawas Padang. Kendati pada awalnya mereka datang hanya untuk belajar, tidak menjadi persoalan bagi pengasuh Panti. Dari lamanya proses pembelajaran itulah akhirnya mereka memutuskan sendiri dan dengan kesadaran sendiri untuk memeluk Islam.

“Tidak ada yang membujuk-bujuk atau memaksa. Kami datang sendiri, dan masuk Islam dengan kesadaran sendiri. Itu pun setelah mendalami benar bahwa memang hanya Islam agama yang kebenarannya telah dijamin Allah Swt,” ungkapnya.

Lapaz pensyahadatan sebanyak 19 remaja (5 putra dan 14 putri) dari Kabupaten Kepulauan Mentawai itu dipimpin Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Padang Utara Syafrizal.

Pesyahadatan ini antara lain disaksikan Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumbar H. Bachtiar Khahar, Ketua DPW Partai Keadilan/PK Sejahtera H. Mahyeldi Ansharullah, Ketua Forum Penegakan Syariat Islam H. Irfianda Abidin, Pimpinan Ponpes Modern Ash-Haabul Kahfi , H. Hafiif ‘Abdulhaady, Pimpinan STQ Ust. M.Husnie Thamrin, Direktur Pusat Kajian Setrategis Rahmat Hidayat, Pembantu Rektor III IAIN Imam Bonjol, Pengurus Panti Asuhan Anak Mentawai, Camat Padang Utara dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

H. Irfianda Abidin menyatakan, Forum Penegak Syariat Islam bersama pengasuh PA Gurun Lawas sekedar pelaksana acara dari apa yang sesungguhnya telah “diskenariokan” oleh Allah Swt.

Melihat kenyataan betapa lebih maju dan lebih mampunya orang lain ‘menggarap’ ummat di Kabupetan termuda itu, kata H. Irfianda, tanpa “skenario” Allah sahaja, sangat mustahil pensyahadatan kemarin terjadi.

“Tapi inilah keyakinan kita. Sehebat-hebat skenario dan rencana manusia dengan dukungan fasilitas apapun juga, yang pasti berlaku tetaplah “skenario” Allah Swt semata,” tuturnya.

Dari peristiwa yang terjadi di mesjid Babussalam ba’ada Jumat kemarin, ummat Islam Sumbar juga dapat mengambil hikmahnya.

“Bahwa meskipun tipu daya kaum kuffar dan iblis sangat canggih dan sistematis dalam mendangkalkan aqidah ummat Islam Sumbar namun yang akan berlaku tetap saja “skenario” Allah Swt. Asal saja kita tetap istiqomah dijalan Allah,” tandasnya.

Ust.H. Hafiif ‘Abdulhaady dalam tausyiah pensyadatan menyatakan, kembali ke Islam adalah kembali ke agama yang nyata-nyata telah dijamin Allah Swt kebenarannya. Bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang dijamin kebenarnnya, Allah sendiri yang menyatakan dalam al-Qur’an, bukan kita dan para da’i,” ungkapnya mengutif beberapa ayat.

Yang kembali kepada Islam, kata Ust. Hafiif, Allah jamin kembali kepada fitrah. “Segala keburukan dan ketidak tahuan yang dilakukan sebelum muallaf, Allah gantikan dengan kebaikan-kebaikan,” jelasnya.

Sedangkan Rahmat Hidayat menyatakan, pensyahadatan merupakan gerbang awal untuk mendalami dan menjadi Islam khaffah. “Untuk itu adalah kewajiban kita semua membantu pendidikan para mualaf muda Mentawai ini menjadi generasi Islam yang tangguh,” ungkap mantan aktivis HMI itu.

Senada dengan itu Pengurus PA Anak Mentawai M. Habib mengakui, dari sisi fasilitas dan pendanaan, memang dakwah di Kepulauan Mentawai sangat jauh tertinggal dari yang lain. “Ketika pihak lain telah bermotor boat, perahu sampan pun da’i Islam di sana tidak punya,” jelas Habib. udn Hidayatullah.com

INFOTAINMEN ATAU GIBAHTAINMEN

Tayangan infotainmen kembali mendapatkan sorotan. Semenjak kisruh beberapa orang artis di media maya, tayangan yang selalu mengumbar info-info kehidupan pribadi public figure tersebut menuai pro dan kontra. Begitu berjejal tayangan infotainmen di televisi swasta kita. Ada Cek & Ricek, Go Spot, Silet, dan Kabar Kabari di RCTI. SCTV menawarkan Waswas, Halo Selebriti, Ada Gosip, dan Bibir Plus. Indosiar menyajikan Kiss dan Intermezo. TPI menyiarkan Go Show, Blak-blakan Selebriti. Trans TV menjual Kroscek dan Insert Pagi, Siang dan Sore setiap hari. TV7 punya Star7 dan Kabar Idola. Di ANTV ada Espresso dan Double Espresso. Di Metro TV ada Showbiz News. Selain itu ada juga Hot Gossip, Issue, Mata Selebriti, dan lainnya.

Sebetulnya sejak lama ormas Islam, khususnya PBNU dengan tegas mengharamkan tayangan yang kurang mendidik ini. Seperti dilansir situs Nu Online, pengharaman atas dasar tayangan infotainmen lebih banyak bahaya daripada manfaatnya. Ajaran Islam memandang haram suatu perbuatan dikarenakan dua hal. Pertama, lebih besar bahaya tinimbang manfaatnya. Inilah yang menjadi dasar hukum keharaman khamar dan judi seperti tertera dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 219. Kedua, bisa menjerumuskan seseorang pada perbuatan haram (saddud dzara’i). Perbuatan yang hukum asalnya halal, bisa berubah haram lantaran menjadi perantara seseorang berbuat dosa.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, hukum haram atau tidaknya tayangan infotainmen ditentukan oleh isi atau kontennya. “Infotainmen sebagai kerangka program acara dinilai menurut isinya, karena yang bisa dihukumi adalah isi atau kontennya. Kalau isinya gosip, adu domba, mengaduk-aduk ketenteraman keluarga, pasti dilarang agama,” tegas Hasyim.

Gunjingan seputar sisi kehidupan pribadi kaum selebritis mulai dari konflik rumah tangga, perceraian, dan perselingkuhan memang termasuk satu-satunya tayangan andalan yang paling digemari. Sejalan dengan itu, dampaknya pun sudah kian mengkhawatirkan. Tidak saja sang selebritis bersangkutan–sebagai lakon berita—yang menjadi “korban”. Pun masyarakat pemirsa digiring pada kondisi menggunjing ramai-ramai aib seseorang.

Fenomena di atas tentu saja kurang kondusif bagi terciptanya upaya pengukuhan nilai-nilai moralitas sosial. Sebaliknya, rentan mengundang korosi moral secara masif. Di mana seseorang tidak akan malu lagi melakukan hal-hal sama yang juga dilakukan sang idola meski tahu perbuatan tersebut pada awalnya dianggap tidak bermoral. Perceraian, konflik rumah tangga sampai pengadilan, dan perselingkuhan malah menjadi trend–yang semula termasuk aib dan cela sehingga siapapun orangnya berusaha menutupinya—hanya karena yang melakukannya seorang public figure.

Ditegaskan Hasyim Muzadi, media sejatinya menjalankan fungsinya dengan baik dan elegan sebagai ruang enlightment (pencerahan) menuju pembangunan karakter bangsa. Ia mengatakan, kebebasan yang dianut infotainmen belum memiliki standarisasi keseimbangan antara hak dan tanggung jawab. Di mana tayangan infotainmen saat ini lebih mementingkan bisnis, lebih dikendalikan kekuatan uang, daripada aspek pembangunan moral bangsa. Sehingga, menurut Kyai NU ini, “Susah dibedakan antara democracy dengan democrazy, pendapat mengikuti pendapatan,” katanya.

Kapitalisasi

Benar kata Rupert Murdoch, pengamat media massa asal Australia, hanya ada tiga topik berita yang menarik publik; perang, kriminalitas, serta skandal cinta dan sex. Selingkuh, skandal cinta dan sex, pertengkaran, kawin-cerai, selalu menjadi komoditas laris di bursa infotainmen, dengan rating yang sangat tinggi. Alhasil, tayangan itu menjanjikan pundi-pundi rupiah bagi pihak terkait sehingga sulit ditinggalkan begitu saja. Apalagi ditambah politik, rasa perselingkuhan, cinta, dan seks pun jadi semakin gurih dan lezat diberitakan.

Tayangan acara-acara infotainmen yang membludak itu, selain memberi kesan indikatif budaya bahwa untuk menjadi modern adalah membincang telanjang kehidupan pribadi tokoh idola, juga memberi kesan indikatif hukum seolah resiko seorang artis dan tokoh masyarakat jika sisi kehidupan pribadi mereka menjadi ‘santapan umum’. Saya tidak sedang membela kaum selebritis. Hanya ingin menegaskan, siapapun –tak terkecuali public figure—punya hak privacy yang berhak untuk tidak dipublikasikan karena bukan konsumsi sembarang orang.

Jika kita mau jujur, sebetulnya nyaris tidak ada manfaat yang bisa diambil dari tayangan-tayangan infotainmen itu. Paling banter, sifatnya hiburan guna mengisi waktu luang. Namun rasanya kurang fair jika hiburan itu justru harus menimpakan kerugian di pihak lain. Bahkan tak jarang cerita-cerita gosip itu berubah menjadi fitnah dan pencemaran nama baik karena tadinya hanya berbekal asumsi. Dalam beberapa kasus, bahkan di tangan para infotainmen kasus-kasus konflik kaum selebritis itu “selesai” sebelum memasuki ruang persidangan.

Bukan gosip kalau tidak berdasarkan pada asumsi dan bukan fakta. Sesuai makna literer “gosip”, seolah memberi kelonggaran hukum dan kode etik karena secara terminologis mengakui dan mengabsahkan pemuatan sisi lain dari “berita”, bahwa berita tidak mesti berdasarkan fakta saja tetapi juga asumsi. Karenanya, menjadi ciri khas semua tayangan gosip sebuah cerita akan disusun dengan menampilkan asumsi-asumi lalu dibumbui praduga dan penguatan kilas-kilas foto.

Itulah barangkali yang dikehendaki media infotainmen. Ada unsur kesengajaan atau malah diskenariokan agar asumsi-asumsi itu berjejer rapi membentuk konflik tiada akhir. Ibarat cerita telenovela, gosip itu sengaja diupayakan tidak ada babak akhir. Berakhirnya gosip berarti usainya cerita seru sang tokoh. Dengan begitu, usai pulalah rasa ingin tahu banyak penonton.

Setiap kita kurang begitu menyadari jika gosip itu kemudian bisa berubah menjadi fitnah dan pencemaran nama baik. Pertentangan dua insan tokoh cerita yang dibesar-besarkan media jarang sekali yang bisa mendamaikan antara keduanya, yang terjadi justru “adu domba” terus-menerus sehingga jurang permusuhan di antara keduanya kian melebar. Sampai di sini, sebenarnya tidak ada satupun logika yang membenarkan semua tayangan gosip itu selain logika modal.

Pandangan Islam

Islam melarang perbuatan menggunjing dan menyiarkan aib orang karena menggiring seseorang pada dua prilaku berdosa besar. Apabila omongannya benar termasuk ghibah atau membuka aib orang, dan jika tidak berarti bohong. Alquran mewartakan, larangan seorang Muslim berprasangka (berasumsi tanpa validitas data), mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing aib orang. Rasulullah SAW berpesan pada umatnya agar mewaspadai prasangka, karena termasuk sedusta-dusta omongan (HR Muttafaq Alaih).

Gosip, gunjingan, dan fitnah jelas memicu konflik antarsesama sehingga berikutnya bisa menjebak mereka ke dalam suasana adu domba. Satu sama lain akhirnya saling hujat dan caci maki serta mau menghabiskan banyak uang dan memubazirkan energi untuk sekedar membuktikan siapa yang salah dan benar di pengadilan. Karena dampak besar ini Rasulullah SAW mengancam pengadu domba haram masuk surga (HR Muttafaq Alaih).

Fatwa haram infotainmen, merupakan kepedulian –bahkan mungkin greget lama—kaum ulama terhadap perkembangan media massa televisi yang alih-alih mampu mencerdaskan bangsa, malah sesak dengan tayangan infotainmen yang menyajikan sisi gelap kehidupan kaum selebritis. Seyogianya, fatwa tersebut menjadi ajang introspeksi para praktisi dan pengelola media tentang perlunya mengembalikan fungsi media massa ke khittahnya, yaitu menuju untuk mencerahkan dan mencerdaskan banyak orang.

Kebebasan pers dan informasi dewasa ini hendaknya tidak ditafsirkan liar dan tanpa batas hukum. Kebebasan hendaknya dimaknai proprosional dan profesional. Ketika kebebasan pers menimbulkan kerugian di pihak lain secara moril dan materil, tentunya tidak layak lagi disebut kebebasan melainkan berubah menjadi kejahatan informasi.

Televisi adalah sarana pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat luas. Jangan biarkan fungsi televisi berubah menjadi ajang adu domba dan konflik. Jangan sampai televisi jadi berubah televiolence, media penganjur kekerasan jarak jauh. Suguhilah bangsa ini dengan tontonan hiburan yang edukatif (edutainmen), hiburan mendidik dan mencerdaskan. Hal ini bisa dilakukan dengan, misalnya menayangkan “sisi baik” para artis dan public figure berupa kesalehan sosial mereka agar menjadi teladan bagi semua orang.***

SEMAKIN NYATALAH KEBENARAN

Pertengahan Februari lalu publik dikejutkan dengan isu pelecehan seksual yang dilakukan oleh tokoh pluralis yang sangat dipuja-puja sebelumnya, Anand Krishna. Tokoh penganut spiritualisme yang di Barat dikenal dengan istilah new age ini dilaporan oleh mantan-mantan muris, pasien, dan pengikutnya yang merasa ditipu. Mereka yang mulanya percaya bahwa Anand ini benar-benar seorang spiritulis sejati, nyatanya jauh panggang dari api.

Anand Krishna, oleh para pelopor puralisme agama dianggap sebagai salah seorang yang berhasil memadukan berbagai ajaran agama. Ia berhasil mengambil intisasi dan esensi setiap agama yang kemudian diformulasikan dalam bentuk ajaran spiritulitas new age seperti yang popular di Amerika. Boleh dikatakan Anand adalah wujud hidup seorang pluralis sejati.

Kediamannya di kawasan sunter Jakarta Utara, penuh dengan aksesori simbol spiritual berbagai agama. Di sana ada musala kecil, kelenteng mini, dan lambang salib. Rumah bertingkat dua itu juga dijadikan padepokan bagi siapa saja yang berminat latihan meditasi. Sejak Desember 1991, ketika pertama kali dia membuka latihan, tak kurang dari 5 ribu orang sudah mengikuti programnya. Anand juga menulis berbagai buku.

Sejak 1994 lalu, dia telah menulis 38 judul buku. Bahkan mengklaim bukunya sudah terjual sampai 200 ribu eksamplar. Beberapa buku yang sempat menimbulkan polemik antara lain: 99 Nama Allah bagi Orang Modern; Membuka Pintu Hati: Surah Al-Fatihah bagi Orang Modern; Telaga Pencerahan di Tengah Gurun Kehidupan; Islam Esetoris: Kemuliaan dan Keindahan; dan Isa: Hidup dan ajaran sang Mahisa.

Di situs resminya www.anandkrishna.org, terbaca pujian-pujian atasnya dari tokoh-tokoh pluralis dari seluruh penjuru dunia, termasuk dari Indonesia. Jelas sekali tertulis nama Abdurrahman Wahid, Syafi‘i Ma‘arif, Nasaruddin Umar, Komarudin Hidayat, dan A.M. Hendropriyono. Perhatikan komentar-komentar mereka terhadap Anand Krishna berikut.

When we see all the conflicts around us, we cannot but appreciate Anand’s view.

Abdurrahman Wahid (Fourth President of the Republic of Indonesia)

He is so deeply concerned to present religion as one binding force, soothing and refreshing to human soul.

Nasaruddin Umar
(Vice Chancellor of a National University)

My best regards to Anand Krishna the one who always gives spiritual inspiration to humanity for peace, tolerance, and understanding.

Prof. Ahmad Syafii Maarif, Ph.D.

(a prominent Indonesian intellectual, the founder of Maarif Institute)

Anand has no theological or historical burden to appreciate all great religions of the world. He comes from the source of all wisdom.

Komaruddin Hidayat
(Professor)

Memuji jiwa kepatriotisan dan nasionalisme yang ada di dalam diri Anand Krishna.

Letjen Purnawirawan Hendro Priyono
(Mantan Kepala BIN)

Semuanya memuji apa yang dilakukan Anand Krishna. Pujian-pujian itu menandakan bahwa ajaran pluralisme Anand Krishna inilah yang mereka anggap sebagai puncak dari pengalaman “pluralis sejati”. Boleh dikatakan, ajaran Anand Krishna ini merupakan best practices pluralisme. Pluralisme yang sejati akan berwujud seperti ajaran Anand Krishna itu.

Kalau mereka punya makar, Allah pun punya rencana yang lebih baik buat mereka. Setelah “tentara-tentara Allah” dengan susah payah dan segala upaya menjelaskan kepada umat kekeliruan dan kesesatan pandangan kaum pluralis ini, ruapnya masih banyak juga yang belum tersadarkan. Bahkan sebagian malah balik menuduh sebagai “ekstrimis”, “fundamentalis”, “radikal”, dan cap-cap negatif lainnya.

Rupanya Allah selalu menepati janjinya. Jika kalian menolong Allah, maka Allah pasti akan menolong kalian. Hanya dengan sedikit menggerakkan kekuasaannya, Allah tunjukkan kesesatan ajaran mereka; bukan oleh orang lain, melainkan oleh orang dalam sendiri. Murid-muridnya yang bahkan sudah lebih sepuluh tahun berinteraksi dengannya sendiri yang membeberkan kebejatan dan kesesatan ajarannya.

Ini baru satu. Insya Allah, Allah akan segera memperlihatkan kekuasaannya yang lain bagi kaum pluralis yang sudah berani menghina dan menantang Allah Swt. Kekuasaan Allah Swt. terlalu besar sekadar hanya dihinakan oleh ajaran Anand Krishna ini. Wallâhu A‘lam. (Tiar Anwar Bachtiar)